bloopers from GGS hahaha :D

Author: film gue pro: Gara-Gara Serimpi /

waktu proses shooting ga jarang kita ngelakuin ke salahan.

banyaaaaaak banget malahan haha, tapi hal itu yang bikin seru.

udah laper-laper, capek, lelah, letih, lesu, ya pokoke 5L lah, eh malah salah mulu hahahahahha.
tapi beneran deh, karna kesalahan itu yang bikin kita terngiang-ngiang terus sama proses shooting haha.

kesalahan apa sih emang???

dari mulai kesalahan teknis, sampe non teknis.
yang paling sering itu, kesalahan karena lidah belibet alias kepeleset ahahhaha

kita ada beberapa video bloopers loh hahaha xD

ini dia, coba di buffer aja, dan perhatiin salahnya apa hahaha

dari saja mana kamu??? hahahaha
harusnya kan "dari mana saja kamu?"



ooooops!! tetangga

shooting :)

Author: film gue pro: Gara-Gara Serimpi /

oiya, kita udah masuk proses shooting loooooh, setelah melewati proses asistensi 2x hehehe


kita shootingnya di SOLOOOOOO, The Spirit of Java


kenapa ambil disana??
soalnya kan budaya jawa disana sangat kental, dan disana terdapat sanggar tari yang mempelajari Tarian Serimpi :)


proses shooting cukup lama. 2 hari lah, dan itu sangat-amat-terangat SERUUUUU sekaliiiiiiiii x)


ini ada sedikit foto-foto kita selama shooting




siapin tripod dolooooooo

touch up cyiiiiiiiiin , *LOL

dubes lelah sepertinya, ga nahan boooo jenggotnya hhaha

after taking a Serimpi dance scene :)

hey, i'm laughing because of your mustache hahaha *lol

tari serimpi :)


sekian dulu cuplikan foto-foto nya :):):)


pokoke, proses shootingnya penuh canta tawa deh hehehe

design banner punya kita :)

Author: film gue pro: Gara-Gara Serimpi /


yap, inilah konsep design banner untuk film GARA-GARA SERIMPI



penjelasan konsep banner:

Pemilihan latar berwarna coklat karena kebudayaan identik dengan warna coklat hal ini sesuai dengan tema film yang diambil yaitu Wisata Budaya.

Di banner terlihat gambar penari serimpi yang ditampilkan dengan tujuan memberikan suatu gambaran khusus mengenai tema film yang diambil yakni tari Serimpi. Jenis Font dengan huruf yang dibuat kaku yang mengandung unsur emphasis menjadikan pesan tersampaikan secara tegas.



sekian penjelasan dari konsep banner kita :):)

Laporan Konsep Design "Gara-Gara Serimpi" (revisi 2)

Author: film gue pro: Gara-Gara Serimpi /

LAPORAN KONSEP DESIGN
GGS (GARA-GARA SERIMPI)
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Komunikasi (TKP 158)





oleh :
Kelompok 2
Kelas B


May Istikasari (21040110110010)
Ariga Rahmad Safitra (21040110110044)
Ismi Farhani (21040110120014)
Rezky Arief Ramadhan (21040110120018)
Lutfi Rahmat Firdaus (21040110120028)
Ratri Septi Adiana (21040110120034)
Rizka Fadhilah (21040110120040)
Rischa Oktari Sari (21040110120056)


JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2011




BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Dalam Perkembangannya, Teknik Komunikasi sangat diperlukan dalam segala hal di bidang manapun. Istilah Teknik Komunikasi berarti ilmu yang mempelajari tentang cara -cara penyampaian suatu suatu informasi melalui suatu media kepada orang lain. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, setiap manusia dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas hidupnya. Hal itu ditopang oleh dua aspek yaitu hard skill berupa akademis dan soft skill berupa komunikasi. Informasi yang disampaikan bukan sekedar sampai kepada penerima namun ada cara-cara tertentu agar penyampaiannya lebih maksimal dan tidak terjadi miss communication.
Komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pernyataan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain sebagai konsekuensi dari hubungan sosial. Komunikasi berlangsung apabila antara orang yang satu dengan yang lain memiliki kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Selain itu, komunikasi dapat mengepresikan perasaan dan emosi kita. Komunikasi merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh perencana. Dengan mempelajari teknik komunikasi, kita dapat mengetahui bagaimana seharusnya berkomunikasi dengan masyarakat ataupun partner dengan baik, agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memberikan informasi. Dalam mata kuliah teknik komunikasi ini, mahasiswa diberikan tugas besar secara berkelompok berupa pembuatan film, x-banner, website, dan buku laporan konsep design. Hal ini juga berfungsi dalam pembuatan film karena dalam menyampaikan isi dalam film, perlu adanya pembelajaran teknik komunikasi agar informasi yang disampaikan dapat dimengerti oleh audience.
Tugas Besar Teknik Komunikasi ini bertujuan agar setiap mahasiswa lebih memahami tentang cara-cara penyampaian informasi melalui berbagai macam media. Media tersebut berupa Banner/Poster, video (film) dan website yang merupakan media untuk memenuhi tugas besar teknik komunikasi. Tema yang kami pilih adalah “Wisata Budaya Nusantara”. Wisata Budaya Nusantara adalah konsep tema yang menekankan pentingnya memperkenalkan dan mempopulerkan budaya nusantara sebagai hasil ataupun aset budaya bangsa sendiri. Semakin majunya perkembangan zaman, diikuti dengan pesatnya pengaruh budaya barat yang berkembang di nusantara. Hal ini ironis dengan perkembangan masyarakat di Indonesia yang kurang memperhatikan budayanya sendiri, dibandingkan dengan negara lain yang justru lebih memperhatikan budaya kita. Oleh karena itu, sangat disayangkan apabila masyarakat Indonesia tidak mengoptimalkan dan tidak melestarikannya dengan baik. Sebagai bangsa Indonesia bersama-sama kita mewujudkan kelestarian kebudayaan kita agar tidak ada lagi pengklaiman budaya Indonesia oleh negara lain.
Alasan pemilihan tema :
·         Memperkenalkan budaya nusantara
·         Keprihatinan melihat kondisi budaya nusantara yang semakin pudar
·         Melestarikan kebudayaan nusantara
·         Menyadarkan anak bangsa untuk mencintai budaya nusantara
Pada tugas besar kali ini, kami mengambil ikon budaya Tari Serimpi. Tarian Serimpi Sangopati adalah tarian karya Pakubuwono IX yang sebenarnya merupakan tarian karya Pakubuwono IV yang memerintah Kraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1788-1820 dengan nama Serimpi sangopati kata sangapati sendiri berasal dari kata “sang apati” sebuah sebutan bagi calon pengganti raja. Ketika Pakubuwono IX memerintah kraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1861-1893, beliau berkenaan merubah nama Sangapati menjadi Sangupati.
Sesungguhnya sajian tarian srimpi tersebut tidak hanya dijadikan sebagai sebuah hiburan semata, akan tetapi sesungguhnya sajian tersebut dimaksudkan sebagai bekal bagi kematian Belanda, karena kata sangopati itu berarti bekal untuk mati. Salah satu kekayaan Keraton kasunanan Surakarta ini tengah diupayakan konservasinya adalah berbagai jenis tarian yang sering menghiasi dan menjadi hiburan pada berbagai acara yang digelar di lingkungan keraton. Dari berbagai jenis tarian tersebut yang terkenal sampai saat ini adalah tari Serimpi Sangopati. Penamaan Sangopati sendiri ternyata merupakan salah satu bentuk siasat dalam mengalahkan musuh. Tarian Serimpi Sangopati merupakan tarian yang dilakukan 4 penari wanita dan di tengah-tengah tariannya dengan keempat penari tersebut dengan keahliannya kemudian memberikan minuman keras kepada pihak Belanda dengan memakai gelek inuman. Saat ini tari Serimpi Sangopati masih sering ditarikan, namun hanya berfungsi sebagai sebuah tarian hiburan saja. Dan adegan minum arak yang ada dalam tari tersebut masih ada namun hanya dilakukan secara simbolik saja, tidak dengan arak yang sesungguhnya.
1.2       Tujuan
Tujuan dari pembuatan tugas Teknik Komunikasi ini adalah untuk memperkenalkan Tari Serimpi kepada masyarakat, agar masyarakat lebih mencintai dan peduli kepada wariasan budaya nusantara. Dengan memperkenalkan Tari Serimpi kepada masyarakat, diharapkan masyarakat mengetahui dan mau melestarikan Tari Serimpi sebagai warisan budaya.
1.3       Sasaran
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, ada beberapa sasaran yang perlu dicapai yaitu :
        Mencari dan mengumpulkan informasi mengenai tarian Serimpi dari berbagai media.
        Melakukan pengamatan langsung ke sanggar tari tradisional.
        Mengolah dan menyajikan data dengan menggunakan beberapa perangkat lunak yang mendukung.
        Mempublikasikan hasil pengamatan dalam bentuk berupa x-banner, website, dan film.
        Mengkomunikasikan produk akhir agar dapat memberikan kesan dan pesan bagi siapa saja yang melihatnya.
1.4       Ruang lingkup
Ruang lingkup materi dari  penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :
·         Gambaran tentang keanggunan tari serimpi yang merupakan warisan kebudayaan nusantara.
·         Kota Solo sebagai suatu wilayah yang masih kental dengan budaya Jawa-nya.
·         Langkah kerja pembuatan x-banner, website, dan film.
1.5       Rincian Anggota Kelompok
Kelompok 2 terdiri dari 8 anggota. Untuk menyelesaikan tugas besar mata kuliah Teknik Komunikasi ini, kelompok kami dibagi menjadi 4 penanggung jawab atas masing-masing tugas.

Berikut pembagian tugas kelompok 2 :

1. Penanggung jawab skenario :                                                                    ttd       
a.    Ratri Septi Adiana                   (21040110120034)
b.    Rischa Oktarisari                    (21040110120056)
            2. Penanggung jawab x-banner :
a.    May Istikasari                          (21040110110010)
b.    Ismi Farhani                            (21040110120014)
            3. Penanggung jawab website :
a.    Rezky Arief Ramadhan          (21040110120018)
b.    Rizka Fadhilah                        (21040110120040)
4. Penanggung jawab dokumen audio visual :
a.    Ariga Rahmad Safitra             (21040110110044)
b.    Lutfi Rahmat Firdaus              (21040110120028)
Untuk pembagian kru film, sebagai berikut :
·         Sutradara                    : Rezky Arief Ramadhan
·         Kameraman                : Ariga Rahmad Safitra
·         Editor                           : Ismi Farhani



BAB II
KAJIAN TEORI
           
            2.1       Teknik Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000 : 13).
Menurut (Robbins, 2002 : 310-311), fungsi komunikasi ada 4 yaitu :
a. Kendali : komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.
b. Motivasi : komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
c. Pengungkapan emosional : bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
d. Informasi : komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pilihan-pilihan alternatif.

Media Komunikasi dipergunakan untuk menyebarluaskan dan menyampaikan pesan kepada komunikan yang menjadi sasaran. Menurut (Suranto,2005), jenis media komunikasi berdasarkan bentuknya ada 4 yaitu  :
a.   Media Cetak, ialah segala barang cetak yang dapat dipergunakan sebagai sarana penyampaian pesan, contohnya seperti surat kabar, pamflet, brosur, bulletin dan sebagainya.
b.   Media Visual atau Media Pandang, artinya untuk menerima pesan yang disampaikan digunakan indera penglihatan. Misalnya film, televisi, lukisan, foto, pameran, dll
c.   Media Audio, untuk menerima pesan yang disampaikan dengan menggunakan indera pendengaran, seperti radio, telepon, tape recorder dan sebagainya.
d.   Media Audio-Visual, ialah media komunikasi yang dapat dilihat sekaligus didengar. Jadi untuk dapat mengakses informasi yang disampaikan, digunakan indera penglihatan dan pendengaran sekaligus. Yang termasuk dalam jenis ini adalah tv dan film.

            Film adalah salah satu bentuk karya seni audio visual yang menjadi fenomena dalam kehidupan modern, setelah ditemukan media untuk mengapresiasikan tentunya. Film merupakan seni mutakhir dari abad 20 yang dapat menghibur, mendidik, melibatkan perasaan, merangsang pemikiran dan memberikan dorongan terhadap penontonnya. Film juga memiliki kebebasan dalam menyampaikan informasi atau pesan dari pembuat film kepada penontonnya. (menurut Soemarno, 1998).

                        Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain).
                        Dalam pembuatan design visual atau grafis, ada beberapa prinsip – prinsip yang harus diperhatikan, yaitu meliputi :
·      Simplicity, yang berarti mewakili banyak issue materi problematis pengelompokan data kompleks, dengan perbatasan kata 15 – 20 kata.
·      Unity, yang berarti memberikan kesan keutuhan aransemen terlihat sistematis, hierarki proses.
·       Balance, yang berarti memberikan keseimbangan rasa keteraturan dan kesatuan.
·      Emphasis, yang berarti difokuskan pada permainan huruf – huruf tebal – tipis, permainan huruf besar – kecil, warna – warna khusus, dan layout spesifik dan lain sebagainya.
Di dunia ini terdapat jutaan warna, tetapi warna – warna tersebut hanya dapat dibedakan menjadi beberapa golongan warna. Setiap warna dapat dideskripsikan memiliki tiga atribut nama, yaitu meliputi :
·      Hue, diidentifikasikan sebagai kelompok warna atau nama warna itu sendiri. Misalnya : merah, hijau, atau ungu. Hue berhubungan langsung dengan panjang gelombang dari warna itu sendiri.
·      Saturation, disebut juga ”Chroma” dengan ukuran kemurnian dari beberapa warna dan seberapa tajam ataupun tumpul warna tersebut.
·       Brightness, disebut juga luminasi yang berarti gelap atau terangnya warna tersebut. Seperti halnya sebuah warna akan terlihat berbeda ketika dalam keadaan remang – remang atau dalam keadaan terang.
           
                        Poster adalah salah satu media komunikasi berupa desain grafis yang mengandung pesan berupa gambar dan tulisan. Tujuan pembuatan poster adalah untuk menyampaikan suatu keinginan, mengumumkan sesuatu agar diketahui masyarakat dan mengingatkan mereka tentang hal-hal yang dianggap penting dan bahkan mengajak masyarakat untuk melakukan apa yang ada di dalam poster. Poster bisa menjadi sarana pendidikan, iklan, propaganda, dan karya seni terkenal. Ada beberapa ketentuan dalam pembuatan poster yaitu :
a.   Ukuran font harus jelas dan dapat terbaca hingga radius 3 meter.
b.   Gambar dan karikatur dibuat semenarik mungkin supaya dapat menarik perhatian calon pembaca.
c.   Pesan yang akan disampaikan ditulis dengan bahasa yang menarik perhatian.

                        Website merupakan suatu kumpulan halaman web, gambar, video atau segala asset digital yang di letakkan pada satu atau lebih web server. Walaupun hanya mempunyai satu halaman web bisa dikatakan website. Dengan website kita dapat menyalurkan hobi yang dimiliki, menunjukkan karya agar diketahui banyak orang seperti film, foto, poster dan image editing, dan sarana promosi yang bisa menjadi bahan promosi yang murah dan tak terbatas.




Skenario adalah kerangka kerja terperinci yang ditulis sebagai landasan kerja dalam pembuatan film. Bagian-bagian skenario antara lain:
·         Cerita Dasar
Sebelum membuat skenario, kita harus mengetahui apa yang akan kita tulis. Hal yang paling dibutuhkan adalah cerita dasar. Cerita dasar yaitu penjelasan mengenai proses film yang akan dibuat secara umum.
·         Setting atau lokasi
Dalam sebuah film, pasti terdapat beberapa adegan-adegan. Tiap adegan harus menentukan setting dan lokasi terlebih dahulu. Penentuan konsep akan memudahkan kita dalam menentukan setting atau lokasi pembuatan film.
·         Sinopsis
Sinopsis sangat diperlukan dalam pembuatan film yaitu cerita singkat yang dapat menggambarkan isi dari film tersebut. Sinopsis harus memuat unsur tokoh, waktu dan tempat kejadian permasalahan.
·         Alur cerita
Alur adalah rangkaian peristiwa atau kejadian yang sambung-menyambung dalam suatu cerita. Alur dalam film ini adalah alur maju. Sebuah alur cerita terbagi menjadi beberapa scene. Tujuan dari pembuatan alur cerita ini adalah untuk menciptakan perkembangan persoalan dan unsur dramatik yang bisa selesai dalam satu fase disetiap scenenya.

2.2       Media Peralatan dan Software
2.2.1    Media Peralatan
o   Komputer dan Printer
Komputer digunakan untuk membuat laporan, skenario, dan film. Dengan komputer dapat memudahkan pengeditan bila diperlukan. Printer berfungsi mencetak hasil laporan dan scenario.
o   Transportasi
Transportasi sebagai sarana menuju lokasi syuting.
o   Handycam
Alat pengambilan gambar lokasi beserta pemerannya.
o   Digital Camera
Pengambilan gambar untuk poster, website, dan beberapa potongan gambar pada film.

2.2.2    Software
o   Microsoft Word
Program yang berfungsi untuk pembuatan laporan dan scenario.
o   Microsoft Office Power Point
Program yang berfungsi untuk presentasi.
o   Photoshop CS5
Program yang berfungsi untuk pembuatan, pengaturan efek dan pengeditan poster.
o   Adobe Premier CS3
Program yang berfungsi dalam pembuatan, pengeditan, penggabungan film dan menambah efek pada gambar dan juga lagu.
o   U Lead corel video studio 12
Program yang berfungsi dalam pengeditan film terutama pada pemotongan gambar.



BAB III
WISATA BUDAYA NUSANTARA
GARA-GARA SERIMPI ( GGS )

3.1      
Konsep Film
            3.1.1    Bentuk skenario
Bentuk skenario film yang bertemakan “Wisata Budaya Nusantara”  dengan judul Gara-Gara Serimpi ( GGS ) ini adalah narasi. Dalam skenario tersebut, menggambarkan bagaimana perjuangan seorang yang berasal dari luar negeri mempelajari budaya Tarian Serimpi khas Jawa Tengah. Dari situ kita dapat mengetahui seberapa pentingnya kita sebagai anak bangsa harus melestarikan budaya nusantara.
3.1.2    Produksi Film
Film ini diproduksi oleh kelompok 2 Teknik Komunikasi 2011 dengan nama rumah produksi yaitu “film gue production”.
            3.1.3    Genre
Genre dari film ini adalah drama komedi.
            3.1.4    Log Line
Log line dari film yang kami buat adalah “Ketika Budaya Menentang Hati”.
3.1.5    Sinopsis
Kebudayaaan Indonesia sangat indah dan beragam. Banyak yang mencitai budaya Indonesia.Dalam film ini akan disuguhkan suatu cerita dimana terjadi kekuatan budaya dari seorang yg berasal dari Malaysia yang cinta pada budaya Tarian Serimpi milik Nusantara. Konflik bermula ketika keinginannya untuk mempelajari Tarian Serimpi itu dilarang oleh kedua orangtuanya. Walaupun di tentang keras, ia tetap mempelajari Tarian Serimpi. Dari situlah, dapat menjadi pembelajaran bagi pemirsa untuk lebih cinta kepada budayanya sendiri.
3.1.6    Penokohan
·         Rischa Oktarisari sebagai Anak Malaysia - Siti
karakter : baik hati, pantang menyerah, sedikit agresif
·         Lutfi Rahmat Firdaus sebagai Ayah Anak Malaysia - Dady
karakter : keras kepala, diktator, lucu
·        Ismi Farhani sebagai Ibu Anak Malaysia - Mami
karakter : cerewet, dictator, sombong
·        Rezky Arief Ramadhan sebagai Pembantu Dady dan MamiJono
karakter : polos, pemalu, baik hati
·        Ariga Rahmad Safitra sebagai Bodyguard Siti - Umar
karakter : penurut, tegas.
·        Ratri Septi Adiana sebagai Penari jawa - Sekar
karakter : lembut, sedikit cerewet
·        Rizka Fadhilah            sebagai Penari jawa - Kinan
karakter : lembut, sedikit cerewet
·        May Istikasari sebagai Pelatih sangar tari jawa - Gendis
karakter : lembut, sedikit cerewet






3.1.7    Skenario

Scene 1
tempat : bandara

Siti       : “Dadyyyyyyyyyy……………” (lari menuju Mami dan Dady)
Dady   : (seakan ingin dipeluk Siti)
Mami   : (berpelukan dengan Siti) “Sudah tampak besar kau kini nak?”
Siti       : “Iya dong, Maminya aja besar emangnya kayak Dady”(tersenyum meledek sambil melirik Dady)
            Maaafff Daaadyy”
Siti       : “Yuk kita kerumah”

Scene 2
tempat : Rumah Kediaman Dady dan Mami

Dady   : “Jonooooo…. Jonoooo….”
Jono    : “Ada apa tuan?” (bersikap sopan)
Dady   : “Kenalkan ini saya punya putri.”
Jono    : (terpana melihat Siti)
Siti       : “Siti” (mengulurkan tangan pada Jono)
Jono    : “Jono” (bersalaman dengan Siti)
Mami   : “Hussh!!!” (menepuk pundak Jono) “Sudah jangan lama – lama, antarin tuh Siti ke kamar”

Scene 3
tempat : Rumah kediaman Dady (ruang tamu)

Keesokan harinya
Dady   : “Sitiiiii…. Sitiiiii……”
Siti       :” Iya Dady” (berlari ke arah Dady)
Dady   : “Kenalin, ini Umar. Dia nanti yang bakal nemenin kamu selama liburan disini”
Siti       : “Yaaaah Dady L “ (berlari ke arah kamar dengan nada kecewa)

Scene 4
tempat : Kediaaman Dady (pintu luar)

Siti       : “Ya ampuuuuun….Tak bosen apa kau ini ngikutin terus. CAPEK DEEEEH……..”
Umar   : “Itu sudah tugas saya tuan putri”

Tiba-tiba Jono menuntun sepedanya keluar rumah

Siti       : “Umaaar… Liat tuh” (menunjuk ke dalam rumah)
Umar   : (menengok ke dalam rumah)
Siti       : “KABUUUUUUUUUUUUUUUUUUURRR………..” (berlari ke arah Jono)
            “Mas Jono, cepetan jalaaaaaannnn….” (sambil menepuk punggung Jono)
Umar   : “Tunggu tuan putri……….” (terjadilah kejar-kejaran)




Scene 5
tempat : Pendopo

Siti       : ”STOOOOPPP….”
Jono    : (mengeremkan sepedanya)
Siti       : “Ini tempat apa sih?”
Jono    : “ ini sanggar tari. Nonton yuk..”

Setelah menyaksikan tarian, Siti pun menghampiri para penari

Siti       : “itu tari apa sih mbak?
Gendis : “tari Serimpi non”
Sekar  : “Non mau latian nari juga???”
Kinan   : “Kalo mau besok pagi dateng ya non”
Siti       : “iya mau muu..”
           
Scene 6
tempat : Kediaman Dady (pagar rumah)

Umar   : “Itu dia pak orangnya datang”
Dady   : “Sini kamu Siti !!! “ (menjewer telinga Siti)
            “Mami, bawa masuk Siti”
            “Kemana aja kamu Jono? Kali ini kamu saya maafkan, besok besok tiada maaf bagimu
Jono    : “Baik Pak”

Scene 7
tempat : diruang tengah

Siti menghampiri Dady dan Mami.
Siti       ; “Siti penge ngomong seusatu”
Mami   : “ya??”
Siti       : “Sitii,…. Siti…” (dengan nada terbata-bata) “Siti boleh yaa belajar tari Serimpi??”
Dady & Mami  : “APAAAA!!!” (Bback sound jeng jeng jeng)
                        “No No No No, oooo tidak bisaaaa” (nada sule)
Siti       : Mami Dady jahat !!!

Scene 8
tempat : Kamar Siti

Mami   : “Siti bangun !” (membuka pintu kamar)
            “Bangun nak” (membuka selimut yang ternyata hanya guling yang ditutup selimut)
            “DADYYYYYYYYYY”
Dady   : “Ada apa mami??” 
Mami   : “Liat anak kita”
Dady   : “WHAT?? SITI??” (berubah jadi guling)
Mami   : “Aduh papi…. Bukan itu. Tapi Siti kabur :(

Scene 9
tempat : Pendopo
Para penari tengah menari


Scene 10
tempat : Bale Kambang

Jono    : “Tari kamu bagus banget” (efek jatuh cinta)
Siti       : “Ah bisa aja”
Jono    : “Idung kamu bagus deh Siti”
Siti       : “Emang kenapa??”
Jono    : “Aku mau dong jadi upil kamu”
Siti       : “Iiiiiiiih gombal

Tiba-tiba Umar, Dady, Mami datang dengan becak . Siti diomelin

Mami   ; Siti muai besok kamu kudu pulang. Jono kamu saya pecat 9melempar uang ke muka Jono

Scene 11

Siti       : Dadyyyyy, Mamiiiiiii….. Maafin Siti

Tiba-tiba Jono datang

Jono    : “Tunggu Siti” ( NAMUN dihalangi umar)
Dady   : “Sudah biarkan”

Jono pun menghampiri siti.

Jono    : “Ini ada sesuatu buat kamu” (memberikan kotak)
Siti       : “Ini apa??”
Jono    : “Ini sesuatu hal yang kamu akan ingat terus dengan Tarian Serimpi”

Jono pun pergi meninggalkan Siti. Dibukalah kotak itu.
Setelah dibuka, ternyata kotak itu pun berisikan foto – foto Siti sewaktu Siti belajar tarian Serimpi.

Siti       : Dadyyy . . . Mamiiii. . . .
Dady & Mami : Mengangkat Jempolnya

Siti       : Jonoooooooooo . . . (berlari menghampiri  Siti)

Akhirnya pun Dady dan Mami menyetujui Siti untuk belajarTarian Serimpi dan Menjalin hubungan dengan Jono. Itu semua terjadi “GARA -GARA SERIMPI”

3.2       Konsep Poster/ Banner
            Konsep poster/ banner dibuat dengan sentuhan etnis Jawa, dipadukan dengan background berwarna kecoklatan yang menggambarkan corak budaya Jawa. Gambar penari Serimpi ditampilkan dengan tujuan memberikan suatu gambaran khusus mengenai tema film yang diambil yakni tari Serimpi. Jenis font huruf yang kaku, yang mengandung unsur emphasis menjadikan pesan tersampaikan secara tegas.





BAB IV
PENUTUP


4.1 Kesimpulan dan Saran
4.1.1 Kesimpulan
Dalam proses penentuan sub-tema yang kami buat tentunya terdapat berbagai kendala. Mulai dari ide pembuatan sinopsis, penentuan judul, dan jenis budaya yang ingin kami angkat. Semua hal ini membutuhkan pertimbangan bersama melalui musyawarah yang sering dilakukan kelompok kami agar terjalin kerjasama yang diharapkan dan kesatuan tujuan yang ingin dicapai. Juga keterbukaan setiap individu apabila memiliki ide dan gagasan demi kelancaran proses pembuatan tugas ini.

4.1.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan mengenai Mata Kuliah Teknik Komunikasi ini sebaiknya dalam pemberian tugas, lebih dijelaskan secara terperinci dari segi batas pengerjaan tugas, deadline, dan format tugas. Hal ini dikarenakan jenis tugas yang diberikan merupakan tugas besar yang sifatnya berkala. Tugas ini membutuhkan pemikiran, ide, dan kreatifitas yang tinggi untuk mencapai hasil yang maksimal. Sehingga mahasiswa dapat mempersiapkan tugas ini lebih matang dengan mencurahkan ide dan kreatifitasnya.


DAFTAR PUSTAKA

Devi Lasendra. 2008. “Tari Serimpi,” dalam Budaya Indonesia . http://www.budaya-indonesia.org/iaci/Tari_Serimpi. Diunduh Minggu, 15 Mei 2011.
http://id.voi.co.id/fitur/voi-pesona-indonesia/1848-tari-serimpi-.html. 2009. “Tari Serimpi,” dalam RRI VOI. Diunduh Minggu, 15 Mei 2011.

Diberdayakan oleh Blogger.